Jumat, 04 Desember 2009

wayang kayu

Wayang, saat kita mendengar kata tersebut mungkin diantara kita ada yang langsung teringat dan membayangkan sebuah tokoh-tokoh dalam cerita pewayangan, Arjuno, Gatut kaca, Bagong, Petruk dll, situasi dimasa lalu, tentang cerita Mahabarata, pertengahan Raja Dyah Balitung, jaman Raja Airlangga dari jawa timur dalam abad ke II, atau bahkan Sunan Kali Jaga dari Demak yang dalam perjuangan mengajarkan Islam tidak lepas dari seni pewayangan, yang pasti wayang adalah warisan leluhur yang mengandung nilai-nilai filosofis yang tinggi, tentang pengajaran, tingkah laku serta watak manusia, sehingga bisa menjadi bimbingan jiwa dan budi pekerti dalam kehidupan kita sehari-hari. Wayang dengan berbagai bentuk, gaya dan jenisnya telah menarik perhatian dari berbagai daerah dan kalangan sosial budaya baik dari dalam maupun luar negeri.
Arti harfiah dari wayang adalah bayangan, tetapi dalam perjalananya waktu pengertian wayang berubah, dan sekarang dapat berarti pertunjukan panggung dan teater . Tersebar dan berkembang di pulau-pulau Indonesia, di Jawa, Kalimantan, Sumatra dll.

Seni pewayangan bukan hanya menjadi milik nenek moyang kita atau generasi terdahulu karena merupakan warisan leluhur, budaya yang harus kita jaga agar tetap lestari. Sebagai generasi penerus (generasi sekarang) kita harus ikut merasa memiliki, mencintai serta bertanggung jawab terhadap budaya warisan leluhur bangasa ini.

0 komentar:

Posting Komentar